Belajar Dari Negeri Jiran
June 5, 2013 No Comments Uncategorized fkunismuh

Pendidikan Kedokteran merupakan pendidikan yang berprinsip long life learning. Hal ini disebabkan terlalu banyaknya informasi yang perlu diketahui mahasiswa serta semakin berkembangnya pengetahuan di bidang Kedokteran dari waktu ke waktu. Keadaan ini menuntut penyelenggara pendidikan Kedokteran untuk terus memikirkan metode yang terbaik yang dapat memenuhi semua kebutuhan mahasiswa kedokteran.

Sejak berdirinya, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar telah menerapkan kurikulum yang terintegrasi, dimana metode yang digunakan adalah Student Centered Learning. Dengan metode ini, mahasiswa diharapkan menjadi lebih aktif dalam proses pembelajarannya. Model pembelajaran yang selama ini digunakan dalam metode SCL ini adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Clinical Skill Learning (CSL). Model pembelajaran PBL dan CSL ini merupakan model pembelajaran yang paling popular digunakan oleh berbagai Fakultas Kedokteran masa kini. Tetapi seiring berjalannya waktu dan terus berkembangnya pendidikan kedokteran menuntut para penyelenggara pendidikan kedokteran untuk terus berinovasi dalam mengembangkan model-model pembelajaran sehingga sesuai dengan kebutuhan saat ini. Dalam proses pengembangan itulah Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar senantiasa mengirimkan dosen-dosennya untuk mempelajari model-model pembelajaran di beberapa fakultas kedokteran lainnya.

Dalam usaha peningkatan mutu pendidikan kedokteran inilah, baru-baru ini dilakukan kunjungan ke beberapa Universitas yang telah lama menerapkan model PBL dan CSL. Universitas yang dipilih adalah Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) yang berada di Kuala Lumpur dan Universiti Sains Malaysia (USM) yang berada di Kota Bharu, Kelantan. Rombongan visitor ini terdiri dari 6 dosen Medical Education Unit (MEU) FK Unismuh dan dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Kedokteran Unismuh, dr. H. Mahmud Ghaznawie, Ph.D, Sp.PA.

Kunjungan ini terdiri dari dua Universitas yang berada di negeri Jiran Malaysia. Hari pertama dilakukan kunjungan ke Universiti Sains Islam Malaysia yang terletak di Kota Kuala Lumpur. Kunjungan di USIM ini hanya berlangsung selama satu hari, dilanjut hari berikutnya kunjungan ke Universiti Sains Malaysia yang terletak di kota Bharu selama 3 hari.

Fakultas Perubatan dan Sains Kesihatan Universiti Sains Islam Malaysia masih terbilang muda. FPSK USIM ini berdiri pada tahun 2004. Calon mahasiswanya harus berasal dari Sekolah Agama sehingga sudah memiliki dasar keagamaan saat memeasuki PT tersebut. Hal ini mempermudah pembentukan karakter dan budi pekerti mahasiswa itu sendiri. Selain itu mereka juga mempersiapkan calon mahasiswa selama satu tahun. Dan yang diterima hanyalah mahasiswa yang memiliki nilai di atas batas lulus tanpa pengecualian.

Kurikulumyang digunakan masih menggunakan kurikulum yang mempelajari tiap bagian basic science yakni anatomi, histologi, fisiologi, biokimia, mikrobiologi dan lain sebagainya sehingga masih memerlukan ruang laboratorium yang mampu menampung jumlah mahasiswa mereka. Tetapi selain kuliah tentang basic sicience mereka juga menggunakan metode PBL dan CSL. Penerapan PBL merupakan sarana untuk mahasiswa menggabungkan seluruh ilmu-ilmu basic science dan menggunakannya dalam menghadapi suatu masalah (skenario) sehingga mahasiswanya mampu mempelajari suatu penyakit secara lebih mendalam. Sedangkan penerapan CSL yakni untuk melatih keterampilan-keterampilan klinis mahasiswa sebelum masuk ke tahap klinik. Pada pelaksanaan CSL dibagi menjadi tiap sistem baik itu sistem urogenital, sistem reproduksi, sistem respirasi dan lain sebagainya.

Di USM sendiri, kurikulumnya sudah menggunakan kurikulum yang terdiri dari pembelajaran persistem seperti yang telah kita terapkan selama ini di FK Unismuh. Bedanya, mereka membagi tingkat perkuliahannya menjadi 3 phase. Phase 1 adalah mahasiswa tahun pertama, Phase 2 adalah mahasiswa tahun kedua dan ketiga, dan Phase 3 adalah mahasiswa tahun keempat dan kelima (klinik). Phase pertama masih mempelajari tentang basic science dan mata kuliah umum. Pada phase kedua telah menggunakan metode PBL. Metode PBL yang dilakukan oleh USM ini menggunakan tingkatan-tingkatan topik yang akan dibahas. Sehingga memudahkan mahasiswa untuk mempelajari suatu masalah secara sistematis. Pada pembelajaran CSLnya, terbagi dalam dua phase, phase 2 masih menggunakan manekin sedangkan pada phase 3 sudah menggunakan pasien simulasi sehingga pembelajarannya semakin terasa nyata. Hal ini dipermudah dengan berdekatannya lokasi antara Fakultas dan Rumah Sakit Pendidikan.

Berbicara tentang fasilitas, baik USIM maupun USM memiliki fasilitas yang lengkap dan terawat. Mulai dari ruangan kantor pimpinan, dosen dan para karyawan hingga ruangan kelas untuk perkuliahan, PBL dan CSL yang bahkan juga dilengkapi dengan ruangan rekreasi untuk menghilangkan penat setelah mengikuti perkuliahan. Jika dilihat, memang mereka memiliki perencanaan yang matang dalam membuat master plan. Semuanya disesuaikan dengan kebutuhan. Disetiap ruangan juga terdapat CCTV sehingga dapat membantu mengamankan barang-barang dan fasilitas lain dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Fasilitas menjadi hal yang sangat penting dari proses pembelajaran sehingga perawatan fasilitas tersebut menjadi tugas penting bersama, baik itu penyelenggara pendidikan maupun pelaksana dan objek pendidikan. Rasa tanggung jawab terhadap perawatan fasilitas-fasilitas pembelajaran harus ditanamkan pada diri setiap objek pendidikan (mahasiswa) dan penyelenggara pendidikan (pihak fakultas).

Untuk FK Unismuh kedepannya, banyak pembelajaran yang dapat diambil dari dua Universitas ini. Terlebih karena saat ini FK Unismuh masih dalam tahap pembenahan fasilitas, sarana dan prasarana. Tetapi, yang paling penting dari semua itu adalah kesadaran dan rasa tanggung jawab dari semua pihak dalam mengembangkan dan memajukan FK Unismuh. (ermyknee)

X