Biofest 2025: FMHS Unismuh Fosters Ethical Awareness Among Future Health Professionals
Makassar — The Faculty of Medicine and Health Sciences (FMHS), Universitas Muhammadiyah Makassar, continues to advance innovation in bioethics education through the Bioethics Festival (Biofest) 2025, held on Saturday, October 11, 2025, at the Unismuh Main Hall, 2nd Floor.
Carrying the theme “Ethical Collaboration Between Doctors and Pharmacists: Realizing Integrated Health Services in the Modern Era,” the event featured distinguished speakers from the fields of medicine and pharmacy, namely Dr. S. Zulfikar G. Assegaf, M.H., M.Tr.Adm.Kes., CFAS, and Apt. Hernawari Basir, S.Farm., M.Farm. The event was officially opened by Prof. Dr. dr. Suryani As’ad, M.Sc., Sp.GK(K), Dean of FMHS Unismuh Makassar.
In her opening remarks, Prof. Dr. dr. Suryani As’ad, M.Sc., Sp.GK(K)emphasized the importance of instilling bioethical values in both medical and pharmaceutical practices amidst the rapid advancement of health technologies. “Ethics serves as the foundation of professionalism for every health practitioner. Collaboration grounded in ethics will create more humane and high-quality health services,” she stated.
Meanwhile, Dr. S. Zulfikar G. Assegaf, M.H., M.Tr.Adm.Kes., CFAS, highlighted the crucial role of ethical communication in interprofessional collaboration. “The collaboration between doctors and pharmacists should not end at the administrative level. There must be open, honest, and respectful communication to ensure that health services truly prioritize patients,” he remarked during the talk show session.
Apt. Hernawari Basir, S.Farm., M.Farm, further noted that synergy among health professionals is a necessity in today’s modern era. “Pharmacists and doctors are equal partners. By understanding each other’s roles and adhering to professional ethics, we can deliver holistic and patient-centered healthcare,” she explained.
Through this Bioethics Festival, FMHS Unismuh reaffirms its commitment to nurturing health professionals who are not only academically competent but also uphold strong integrity and ethical awareness. “We want our students to understand that success in medical practice is not only about skills, but also about ethical sensitivity,” concluded Prof. Suryani.
By organizing initiatives such as Biofest 2025, FMHS Unismuh Makassar continues to strengthen its position as an educational institution dedicated to developing character, professionalism, and interprofessional collaboration within the healthcare community.
Biofest 2025: FKIK Unismuh Bangun Kesadaran Etis Tenaga Kesehatan Muda
Makassar — Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Makassar kembali berinovasi dalam pendidikan bioetika dengan menggelar Bioetik Festival (Biofest) 2025, Sabtu, 11 Oktober 2025, di Gedung Balai Sidang Unismuh lantai 2.
Mengusung tema “Kolaborasi Etis Dokter dan Apoteker: Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Terpadu di Era Modern,” kegiatan ini menghadirkan narasumber profesional di bidang kedokteran dan farmasi, yakni dr. S. Zulfikar G. Assegaf, M.H., M.Tr.Adm.Kes., CFAS dan Apt. Hernawari Basir, S.Farm., M.Farm. Acara dibuka oleh Prof. Dr. dr. Suryani As’ad, M.Sc., Sp.GK(K) selaku Dekan FKIK Unismuh Makassar.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. dr. Suryani As’ad, M.Sc., Sp.GK(K) menegaskan pentingnya penerapan nilai-nilai bioetika dalam praktik kedokteran dan farmasi di tengah perkembangan teknologi kesehatan. “Etika menjadi fondasi utama profesionalisme tenaga kesehatan. Kolaborasi yang berlandaskan etika akan melahirkan pelayanan yang lebih manusiawi dan bermutu,” ujarnya.
Sementara itu, dr. S. Zulfikar G. Assegaf, M.H., M.Tr.Adm.Kes., CFAS menyoroti peran komunikasi etis dalam kolaborasi lintas profesi. “Kolaborasi dokter dan apoteker tidak boleh berhenti di tataran administratif. Harus ada komunikasi yang terbuka, jujur, dan saling menghargai agar pelayanan benar-benar berpihak pada pasien,” ungkapnya dalam sesi talkshow.
Apt. Hernawari Basir, S.Farm., M.Farm turut menambahkan bahwa sinergi antartenaga kesehatan merupakan tuntutan di era modern. “Apoteker dan dokter adalah mitra sejajar. Dengan saling memahami peran masing-masing dan berpegang pada etika profesi, kita bisa memberikan pelayanan kesehatan yang holistik,” jelasnya.
Melalui Bioetik Festival ini, FKIK Unismuh menegaskan komitmennya dalam membentuk tenaga kesehatan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga berintegritas tinggi. “Kami ingin mahasiswa memahami bahwa keberhasilan praktik medis bukan hanya soal keterampilan, tapi juga kepekaan etis,” tutur Prof. Suryani menutup sambutannya.
Dengan kegiatan seperti Biofest 2025, FKIK Unismuh Makassar terus memperkuat posisinya sebagai lembaga pendidikan yang berfokus pada pengembangan karakter, profesionalisme, dan kolaborasi lintas profesi di dunia kesehatan.