Terapkan Pijat Aromaterapi untuk Atasi Nyeri Sendi Asam Urat Lansia
Penyuluhan Manajemen Nyeri Asam Urat pada Lansia dengan Pijat Aromaterapi Digelar di Makassar
Makassar, 7 Oktober 2025 – Penyuluhan dengan tema “Manajemen Nyeri Sendi Asam Urat pada Lansia dengan Pijat Aromaterapi untuk Kualitas Hidup yang Lebih Baik” digelar di Balai UPT KB Kecamatan Rappocini, Jl. Minasa Sari No 14 Makassar, Selasa (7/10). Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan teknik pijat aromaterapi sebagai alternatif pengelolaan nyeri sendi pada lansia, sekaligus meningkatkan kualitas hidup mereka.
Acara yang dihadiri oleh Ketua TIM PKM (APT) Zakiah Thahir, S.Farm., M.Kes., yang sekaligus menjadi narasumber utama, juga menghadirkan narasumber lain yakni Haryanto, S.Farm., M.Biomed dan Dr. Andi Budirohmi, ST, MT. Kepala UPT Program Bangga Kencana, Patiaraz Salim, SIP, turut hadir memberikan dukungan pada penyuluhan ini.
Penyuluhan ini fokus pada manajemen nyeri sendi yang kerap dialami oleh lansia dengan asam urat, melalui pendekatan pijat aromaterapi. Zakiah Thahir menjelaskan, “Pijat aromaterapi merupakan metode non-farmakologis yang efektif untuk mengurangi nyeri sendi sekaligus memberikan relaksasi, sehingga kualitas hidup lansia dapat meningkat.”
Menurut Zakiah, terapi ini mudah diterapkan dan dapat dilakukan secara mandiri atau dengan bantuan keluarga, yang sangat penting mengingat lansia sering mengalami keterbatasan mobilitas akibat nyeri. Ia menambahkan bahwa pijat aromaterapi juga membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi peradangan.
Haryanto, S.Farm., M.Biomed, menuturkan bahwa pendekatan komplementer seperti pijat aromaterapi perlu menjadi bagian dari program pengelolaan asam urat yang holistik, mengingat penggunaan obat saja tidak cukup untuk mengatasi gejala nyeri kronis pada lansia. Sementara itu, Dr. Andi Budirohmi menekankan pentingnya edukasi masyarakat agar lansia dan keluarganya paham bagaimana teknik pijat yang benar dan aman.
Kepala UPT Program Bangga Kencana, Patiaraz Salim, SIP, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini sebagai bagian dari program peningkatan kualitas hidup lansia di wilayah Kecamatan Rappocini. Menurutnya, intervensi semacam ini sangat bermanfaat untuk menekan beban penyakit degeneratif yang meningkat seiring bertambahnya usia penduduk.
Data dari Dinas Kesehatan Makassar menunjukkan bahwa kasus asam urat pada lansia terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Kondisi ini menjadi perhatian khusus karena dapat menurunkan kemampuan fisik dan produktivitas lansia, sehingga menimbulkan beban sosial dan ekonomi yang cukup besar.
Selain teori dan diskusi, penyuluhan ini juga mengadakan praktik langsung formulasi dan Teknik pembuatan sediaan aromaterapi minyak pijat dari bahan alam terutama minyak cengkeh dan minyak sereh yang dipandu oleh para narasumber. Menurut penelitian fotrmulasi herbal aromaterapi tgersebut mampu mengatasi rasa nyeri Peserta yang sebagian besar terdiri dari kader kesehatan dan keluarga lansia mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung, sehingga harapannya dapat menerapkan teknik ini secara tepat di lingkungan mereka masing-masing.
Zakiah mengingatkan bahwa pijat aromaterapi bukan hanya untuk mengurangi nyeri, tapi juga dapat meningkatkan mood dan mengurangi stres pada lansia. “Manajemen nyeri yang baik akan membuka kesempatan lansia untuk hidup lebih aktif dan mandiri,” ujarnya.
Haryanto menambahkan bahwa penggunaan minyak esensial yang tepat dan teknik pijat yang benar adalah kunci keberhasilan terapi ini. Oleh karena itu, pelatihan semacam ini harus terus dilakukan secara berkelanjutan.
Dr. Andi berharap, program ini dapat menjadi model yang direplikasi di kecamatan lain untuk menjangkau lebih banyak lansia yang membutuhkan. Ia menyebut pentingnya sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan lansia secara komprehensif.
Kegiatan penyuluhan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan layanan kesehatan preventif dan promotif di tingkat kecamatan. Dengan pengelolaan nyeri yang efektif, diharapkan lansia dapat menikmati usia senja yang lebih sehat dan berkualitas.