Wawancara khusus dengan Dekan Fakultas Kedokteran Unismuh
September 3, 2012 Comments Off on Wawancara khusus dengan Dekan Fakultas Kedokteran Unismuh Uncategorized fkunismuh

Wawancara khusus dengan Dekan Fakultas Kedokteran Unismuh

Nama-nama calon Mahasiswa Baru yang dinyatakan lulus di Fakultas Kedokteran Unismuh telah diumumkan, terdapat 100 calon mahasiswa baru yang berhasil mendapatkan kursi di Fakultas Kedokteran Unismuh pada Tahun Ajaran 2012-2013. Bibit-bibit baru ini sangat diharapkan dapat dikembangkan semaksimal mungkin agar menjadi dokter-dokter yang berkualiatas dan mampu bersaing dengan lulusan Fakultas Kedokteran lain yang telah berdiri sebelumnya. Begitu banyak jenjang penyeleksian untuk menghasilkan bibit-bibit yang dianggap mampu dan berkualitas untuk digodok menjadi dokter yang mumpuni. Berikut wawancara singkat dengan dekan Fakultas Kedokteran Unismuh dr. H. Mahmud Ghaznawie, Ph.D, Sp.PA(K) tentang proses penyeleksian yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Unismuh ini beberapa hari yang lalu.
Proses penyeleksian calon mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Unismuh ada beberapa tahap, bisa dijelaskan dok, tahap-tahap apa saja yang perlu dijalani oleh calon mahasiswa baru dalam proses PMB tahun ini?
Benar, ada beberapa jenis dan tahapan seleksi. Pertama, calon mahasiswa diuji kemampuan dasar akademiknya melalui tes pengetahuan IPA, kemudian Tes Potensi Akademik (TPA), MMPI, Tes Kesehatan dan Wawancara untuk melihat penampilan, kesantunan, motivasi, kemampuan komunikasi, serta kemampuan berpikir kritis. Selain itu, ada juga wawancara untuk mengukur pengetahuan dasar agama Islamnya.
Kenapa perlu dilakukan lebih dari satu kali tes tulis yaitu Tes Potensi Akademik dan Tes kemampuan dasar? Apakah salah satunya saja tidak bisa mewakili untuk mencerminkan kemampuan calon mahasiswa baru yang diinginkan?
Kalau proses belajar itu kita analogikan seperti mengisi tandon air, maka Tes Potensi Akademik(TPA)bisa diibaratkan dengan ukuran volume tandon apakah memadai atau tidak, sedangkantes kemampuan dasar IPA bisa diibaratkan jumlah cairan yang sudah ada. Kalau tandonnya cukup besar tapi airnya terlalu sedikit, sukar mencapai target volume tertentu pada waktu tertentu. Kalau jumlah cairannya sudah banyak tapi tandonnya hanya kecil, baru diisi sedikit saja sudah tumpah.Jadi, kedua unsur tersebut di atas harus dipenuhi.Begitulah kira-kira analoginya.
Tes MMPI itu seperti apa dan apa gunanya?
MMPI (singkatan dari Minnesota Multiphasic Personality Inventory)itu sejenis psikotes yang dapat mengungkap berbagai hal terkait kondisi psikologi seseorang. Pada hakekatnya kita ingin memperoleh calon yang jujur, memiliki tingkat adaptasi yang tinggi, tahan terhadap stress, mampu mengendalikan emosi, dsb. Kembali lagi, kalau kita ibaratkan tandon air tadi, kita ingin kualitas bahan tandon yang baik, tahan banting, tidak mudah pecah. Begitulah kira-kira.
Dari beberapa tahap penyeleksian tersebut, yang manakah yang menjadi penentu dalam penerimaan mahasiswa baru ini?
Begini. Pertama-tama kita singkirkan dulu calon yang dari hasil tes MMPI tidak dianjurkan. Di antara mereka ini ada yang pengetahuan dasar dan TPA-nya tinggi loh. Namun, belajar di kedokteran itu kantingkat stress-nya tinggi. Nah, karena dikhawatirkan begitu menjadi mahasiswa kedokteran dia tidak tahan stress dan berpotensi mengalami gangguan kejiwaan, calon ini gugur. Kemudian kita lihat kemampuan akademiknya dan TPA-nya. Jadi, insya Allah mahasiswa baru yang diterima di Fakultas Kedokteran adalah mereka yang ketahanannya terhadap stress cukup tinggi, dan dengan kemampuan intelektualitas baik. Mereka anak-anak kita yang patut kita banggakan.
Tadi juga disebutkan adanya tes wawancara. Pada tes ini apa saja yang ditanyakan?
Wawancara ini ada yang ditujukan ke calon mahasiswa baru, ada juga wawancara dengan orang tua/wali calon mahasiswa. Tes wawancara untuk calon mahasiswa baru terdiri dari dua macam.Yang pertama wawancara untuk melihat motivasi calon masuk fakultas kedokteran, menilai kemampuan komunikasinya, sopan-santunya, serta berbagai kualitas personal lainnya. Selain itu, calon mahasiswa juga dinilai pengetahuan agama Islamnya. Kalau kita kembali pada analogi mengisi tandon air tadi, maka wawancara ini bisa diibaratkan kita menilai kualitas airnya. Sedangkan wawancara yang dilakukan kepada orang tua/wali calon mahasiswa bertujuan untuk melihat kesiapan orang tua membiayai kuliah anaknya sampai menjadi dokter. Beaya pendidikan dokter itu kan mahal ya, jadi sayang kalau orang tua sudah membayar uang masuk kemudian tidak bisa melanjutkan pembayaran berikutnya. Yang perlu saya tegaskan disini adalah wawancara orang tua bukan forum jor-joran membayar tinggi. Semua membayar jumlah yang sama.
Calon mahasiswa seperti apa yang sebenarnya diinginkan oleh Fakultas Kedokteran Unismuh?
Sudah barang tentu kita ingin calon mahasiswa yang highly motivated, kemampuan akademiknya tinggi, TPA nya juga bagus, tahan terhadap stress dan memiliki kemampuan komunikasi serta sikap santun. Calon yang memenuhi kriteria tersebut bisa diharapkan sukses dalam studinya dan kelak akan menjadi dokter yang kompeten serta Islami sesuai Standar Kompetensi dan Karakter Dokter Muhammadiyah. Calon yang saat wawancara tampak tidak santun, seenaknya, atau yang sejenis itu, sudah pasti tidak akan diterima. Dan calon mahasiswa baru yang seperti ini biasanya terungkap juga pada tes MMPI.
Apakah proses penyeleksian ini sudah bisa menyaring calon-calon mahasiswa baru sesuai dengan keinginan FK Unismuh?
Ya, begitulah yang kita harapkan. Paling tidak, mahasiswa yang diterima pun bisa puas dan percaya diri karena mereka telah lolos melalui berbagai macam tes. Lagi pula, dengan cara ini pihak Fakultas juga memiliki landasan yang lebih objektif dalam menentukan siapa saja calon yang akan diterima.
Apa kendala yang dihadapi selama proses Penyeleksian Mahasiswa Baru?
Karena yang akan diuji jumlahnya banyak, jenis ragam tes-nya juga relatif banyak, diperlukan SDM dan fasilitas ruang yang banyak juga. Jumlah pendaftar tahun ini naik lebih dua kali lipat dibanding tahun lalu. Kita antisipasi tahun depan jumlah pendaftar akan semakin lebih banyak lagi.
Adakah dari calon mahasiswa baru yang memiliki link dengan para petinggi kampus atau instansi lainnya yang kemungkinan memiliki peluang untuk mengintimidasi keputusan dari hasil seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru di FK Unismuh?
Kalau sampai menekan apalagi mengintimidasi sih tidak.Kalau orang tua yang membujuk dan merengek sih banyak..hahahaa.. Seninya adalah how to say NO with a smile.
Jika terdapat keluarga calon mahasiswa baru yang melakukan pendekatan personal kepada anda agar anak/kemenakan/cucu nya bisa diterima di FK Unismuh, bagaimana tanggapan anda?
Saya jelaskan dengan baik kepada mereka bahwa yang menentukan lulus/tidaknya calon itu bukan saya, tetapi si anak itu sendiri.Kalau nilainya bagus tentu lulus.Perlu diingat, mereka yang tidak lulus tidak selalu berarti dia bodoh.Mungkin saja karena kebetulan pendaftar lainnya nilainya lebih bagus.Kan tingkat persaingannya sangat ketat.Ada yang berharap dimasukkan dalam cadangan.Saya jawab bahwa cadangan itu sudah ada daftar urutannya sejak awal kita mengumumkan yang lulus, jadi tidak bisa diubah.Calon yang berada di urutan cadangan nomor 10 akan otomatis dipanggil jika yang tidak mendaftar ulang 10 orang. Kalau yang tidak mendaftar ulang hanya 9 orang misalnya, maka nasibnya tidak berbeda dengan calon ranking terbawah.
Jika pada akhir waktu pendaftaran ulang ternyata ada beberapa mahasiswa yang tidak mendaftar ulang, apakah bangku yg mereka tinggalkan akan dibiarkan kosong? Jika ada calon mahasiswa cadangan, bagaimana menentukan daftar cadangan tersebut?
Di antara yang dinyatakan lulus ada yang tidak mendaftar ulang karena berbagai alasan.Jika quota belum terpenuhi, kita ambil dari urutan berikutnya.Urutan ini sudah ada sebelumnya, jadi tidak bisa diubah oleh siapapun.
Apakah ada seleksi penerimaan tahap kedua?
Tidak, Unismuh tidak membuka penerimaan tahap kedua.Sejak awal memang Unismuh telah menetapkan hanya membuka pendaftaran satu kali saja.
Terakhir, apa harapan bapak dokter kepada mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Unismuh tahun ini?
Harapan saya agar mahasiswa kedokteran belajar dengan baik agar lulus tepat waktu dengan prestasi hasil yang baik.Raihlah cita-cita menjadi dokter yang kompeten dan Islami dengan belajar sungguh-sungguh.Jagalah amanah orang-tua yang telah mengeluarkan biaya tinggi untuk menyekolahkan kalian di Fakultas Kedokteran. Belajar di kedokteran itu mahal lho yaa..

dr. H. Mahmud Ghaznawie, Ph.D, Sp.PA

DATA DIRI

Nama : dr. H. Mahmud Ghaznawie, Ph.D, Sp.PA (K)
TTL : Yogyakarta, 29 Oktober 1951
Alamat : Jln. Sunu BX-5, Makassar
Pekerjaan : Dosen FK Universitas Hasanuddin; Dekan FK Unismuh Makassar
Istri : Upiek Supiyatie
Anak : Dr Indah Suci Ramadhani;
Dr Aussie Fitriani Ghaznawie

Pendidikan :
Dokter (S1) – FK UGM, 1979 Spesialis Patologi – FK Unhas, 1984 PhD (S3) – University of Western Australia, 1995 Dermatopathologist – Australia, 1996