DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN (FKIK) UNISMUH, SELAKU KETUA ASOSIASI PENDIDIKAN KEDOKTERAN DAN KESEHATAN MUHAMMADIYAH (APKKM), MEMBERIKAN SAMBUTAN DALAM KULIAH UMUM OLEH MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
FKIK Unismuh- Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) bekerjasama dengan Asosiasi Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan Muhammadiyah (APKKM) menyelenggarakan Kuliah Umum dengan tema Transformasi Sistem Kesehatan Nasional pada Selasa (21/02). Kuliah umum disampaikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin dan dihadiri oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Sebelum Budi memaparkan materinya, Rektor UMJ Mamun Murod al Barbasy menyinggung data dari Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terdapat tren peningkatan Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk Indonesia. Tercatat, rata-rata AHH penduduk Indonesia pada saat lahir selama 73,5 tahun pada 2021. Angka tersebut naik 0,1 poin dari tahun sebelumnya yang selama 73,4 tahun.
Akan tetapi, dalam lingkup Asia Tenggara, angka harapan hidup tertinggi ditempati oleh Singapura, disusul oleh Thailand. Sementara Indonesia menempati posisi keenam, kalah dari Timor Leste, Brunei Darussalam, dan Malaysia. Angka stunting dan TBC di Indonesia juga menempati posisi yang memprihatinkan. Pun demikian Human Development Index (HDI) Indonesia menempati nomor enam setelah Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand dan Filiphina.
“Dengan data ini maka menjadi niscaya untuk melakukan transformasi sistem kesehatan nasional. Caranya tentu misalnya dengan cara menaikan anggaran kesehatan, yang saat ini masih 5% padahal yang terbaik harusnya 15%,” saran Murod.
Murod kemudian mengajak Kementerian Kesehatan untuk terus bekerjasama dengan ormas Islam terutama Muhammadiyah. Pasalnya, dengan jaringan rumah sakit yang dimiliki Persyarikatan, Muhammadiyah telah menjadi gerakan Islam paling serius dalam upaya peningkatan derajat kesehatan pada masyarakat. Hingga saat ini, Muhammadiyah telah memiliki 191 fasilitas kesehatan termasuk rumah sakit, klinik, rumah bersalin, dan lain-lain.
Dekan FKIK Unismuh, selaku Ketua Asosiasi Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan Muhammadiyah (APKKM) Suryani As’ad menyampaikan bahwa Muhammadiyah memiliki 12 Fakultas Kedokteran yang bersinergi dengan 191 rumah sakit Muhammadiyah-‘Aisyiyah. APKKM bertugas untuk menjalin sinergi antar komponen Muhammadiyah ini agar terajut rapi, sehingga misi kesehatan untuk masyarakat mencapai tujuan.
“Sinergi antara pendidikan kedokteran dan rumah sakit akan menghasilkan harmoni yang tujuannya adalah memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Sejak dulu kedokteran selalu bersinergi dengan bidang kesehatan, apa itu kebidanan, keperawatan, farmasi, gizi dan semuanya,” ucap Suryani.
Acara ini turut dihadiri jajaran Anggota PP Muhammadiyah seperti Abdul Mu’ti, Agung Danarto, Agus Taufikurrahman, Ketua Majelis Diktilitbang, seluruh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah se-Indonesia, para Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah-‘Aisyiyah seluruh Indonesia, dan mahasiswa/mahasiswi Fakultas Kedokteran UMJ.