Unismuh Makassar Prepares Curriculum for Surgical Specialist Medical Program
Makassar — The Faculty of Medicine and Health Sciences (FMHS) at Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar organized a workshop on the preparation and development of the curriculum for the Specialist Medical Education Program in Surgery. The event took place on October 4–5, 2025, at the Mercure Hotel Makassar.
The workshop brought together medical experts and practitioners and involved the Faculty of Medicine at Universitas Hasanuddin (Unhas) as an academic partner. Its primary objective was to design an academic curriculum that complies with national and international standards, enabling future graduates to contribute significantly to public health services.
The Dean of FMHS Universitas Muhammadiyah Makassar, Prof. Dr. dr. Suryani As’ad, M.Sc., Sp.GK(K), emphasized the increasing demand for medical specialists, particularly in surgery. “This workshop represents a strategic first step to ensure that the surgical specialist program at Unismuh Makassar is conducted with guaranteed quality,” she stated..
According to Prof. Suryani, the program not only addresses the growing need for medical professionals in Eastern Indonesia but also reflects Unismuh’s vision of becoming a leading center for medical education with global competitiveness. “We aim to produce graduates who are not only competent but also uphold integrity and social responsibility,” she added.
Support also came from the Dean of the Faculty of Medicine at Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. dr. Haerani Rasyid, M.Sc., Sp.PD-KGH, Sp.GK. She underlined the importance of inter-university collaboration in maintaining the quality of medical education. “At the Faculty of Medicine, Unhas, we are ready to assist Unismuh Makassar in designing a curriculum that meets the required standards. Thorough preparation through workshops such as this lays the foundation for establishing a credible program,” she said.
Dr. Haerani further noted that current health challenges demand the presence of medical specialists who are evenly distributed across regions. The surgical specialist program at Unismuh Makassar is expected to serve as one of the solutions in addressing the unequal distribution of health services in Indonesia.
The workshop covered various aspects, including graduate competency standards, teaching methodologies, evaluation systems, and strategies for program implementation. Participants included lecturers, physicians, and healthcare professionals directly involved in medical education development.
Through this initiative, Unismuh Makassar hopes that the Specialist Medical Education Program in Surgery can soon be realized. This effort underscores the university’s commitment to continuous innovation and its contribution to improving the quality of healthcare services in Indonesia.
Unismuh Makassar Siapkan Kurikulum Program Dokter Spesialis Bedah
Makassar — Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar workshop persiapan pembukaan dan penyusunan kurikulum Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah. Kegiatan ini berlangsung pada 4–5 Oktober 2025 di Hotel Mercure Makassar.
Workshop tersebut menghadirkan sejumlah pakar dan praktisi kedokteran, serta menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) sebagai mitra akademik. Tujuan utama kegiatan adalah merumuskan kurikulum pendidikan yang sesuai standar nasional dan internasional, sehingga lulusan nantinya dapat memberikan kontribusi signifikan pada pelayanan kesehatan masyarakat.
Dekan FKIK Unismuh Makassar, Prof. Dr. dr. Suryani As’ad, M.Sc., Sp.GK(K), menegaskan bahwa kebutuhan tenaga dokter spesialis, khususnya di bidang bedah, semakin mendesak. “Workshop ini merupakan langkah awal yang strategis untuk memastikan program spesialis bedah di Unismuh Makassar berjalan dengan kualitas yang terjamin,” ujarnya.
Menurut Prof. Suryani, program ini bukan hanya menjawab kebutuhan tenaga medis di wilayah timur Indonesia, tetapi juga bagian dari visi Unismuh untuk menjadi pusat pendidikan kedokteran yang unggul dan berdaya saing global. “Kami ingin menghadirkan lulusan dokter spesialis bedah yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki integritas dan kepedulian sosial,” tambahnya.
Dukungan juga datang dari Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Dr. dr. Haerani Rasyid, M.Sc, Sp.PD-KGH, Sp.GK. Ia menyampaikan bahwa kolaborasi antarperguruan tinggi sangat penting untuk menjaga mutu pendidikan kedokteran. “Kami di Fakultas Kedokteran Unhas siap mendampingi Unismuh Makassar dalam merancang kurikulum yang sesuai standar. Persiapan matang melalui workshop ini adalah fondasi untuk melahirkan program yang kredibel,” katanya.
Haerani menambahkan, tantangan di bidang kesehatan saat ini menuntut hadirnya tenaga spesialis yang terdistribusi merata. Program dokter spesialis di Unismuh Makassar diharapkan mampu menjadi salah satu solusi dalam pemerataan layanan kesehatan di Indonesia.
Workshop ini membahas berbagai aspek, mulai dari standar kompetensi lulusan, metode pembelajaran, sistem evaluasi, hingga strategi implementasi program. Peserta terdiri dari dosen, dokter, dan tenaga kesehatan yang terlibat langsung dalam pengembangan pendidikan kedokteran.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Unismuh Makassar berharap Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah dapat segera terwujud. Langkah ini sekaligus menegaskan komitmen universitas untuk terus berinovasi dan memperluas kontribusi dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan di Tanah Air.